Penyerapan Anggaran Minim Karena Dana Masih di Menkeu
Anggota Komisi VIII DPR RI, Kuswiyanto menilai realitis penyerapan anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2015 hingga saat ini masih sebesar 16 persen dari anggaran yang ditetapkan. Hal tersebut diungkapkannya usai Rapat kerja Komisi VIII dengan Kepala BNPB Syamsul Ma’arif, Senin (8/6) di ruang rapat Komisi VIII, Senayan Jakarta.
“Berdasarkan penjelasan dari Kepala BNPB tadi penyerapan 16 persen itu saya kira cukup realistis, karena memang uangnya tidak berada di BNPB, melainkan masih tersimpan di Kementerian Keuangan. Jika duit itu di BNPB maka tentu penyerapannya bisa dipercepat, yakni dengan menjalankan berbagai program yang telah disusun BNPB,”papar Kus, begitu ia biasa disapa.
Politisi dari Fraksi PAN ini malah sebaliknya mempertanyakan manajemen keuangan Negara kita ini. Pasalnya, tidak sedikit program-program BNPB dan Kementerian lain yang terlantar karena kebijakan Kementerian Keuangan. Mestinya dikatakannya, Menteri keuangan menjelaskan kepada seluruh komisi, termasuk Komisi VIII ada apa sesungguhnya yang terjadi di negara kita ini.
“Program pemulihan pasca bencana seperti di Sinabung misalnya. Hingga saat ini pembuatan rumah korban bencana belum sampai setengah dari jumlah yang ada. Begitupun banjir di Jakarta, serta berbagai daerah lainnya. Belum lagi pembangunan infrakstruktur lainnya yang terkena dampak bencana,”ungkapnya.
Ia tidak yakin segala target dan program tersebut dapat terwujud jika dana yang sudah dianggarkan muncul pada akhir tahun. Sementara, saat ini sudah akan dibahas APBN 2016 dan notanya sudah disampaikan Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu. Untuk menghindari ketidaktercapaian target dan program tersebut, Kuswiyanto berharap agar Menteri Keuangan segera mencairkan anggaran BNPB dan Kementerian/ Lembaga lainnya. (Ayu)/foto:andri/parle/iw.